Senin, 14 Juli 2014

Faktor Kalah Menang Pada Calon Presiden

Pemilihan Presiden di Indonesia merupakan sebuah kompetisi untuk memperebutkan kekuasaan Sebagaimana lazimnya sebuah kompetisi, tentunya ada istilah kalah dan menang. Siapa yang menang bolehlah ia senanng, bangga dan bahagia atas usaha dan pengorbanan selama ini, begitu pula yang kalah mungkin boleh saja ia kecewa dan harus berjiwa besar. Namun demikian, keutuhan bangsa dan negara Indonesia tetaplah harus diutamakan daripada kepentingan kelompok dan golongan atau Partai. Dengan begitu akan tercipta sportifitas dalam kompetisi ini. Atau dengan bahasa yang lain, bagi yang menang dalam pemilihan Presiden jangan lantas jumawa sedangkan yang kalah hendaknya juga legowo.
Pemilihan Presiden di Indonesia dianggap menjadi ukuran demokrasi sebab rakyat dapat berpartisipasi langsung menentukan sikapnya terhadap calon Presiden dan wakil Presidennya. Tahun 2014 ini hanya 2 calon yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu calon pertama dengan nomor urut 1 adalah Prabowo Subianto – Hatta Rajasa yang di dukung oleh 7 Partai Gerindra, PPP, PKS, PAN, Golkar, PBB dan terakhir yang terakhir menyatakan dukungannya adalah Demokrat, adapun calon ke 2 adalah nomor urut 2 Joko Widodo dan Yusuf Kalla yang didukung PDI Perjuangan. Nasdem, PKB, Hanura, PKPI, walaupun demikian ada juga pengurus partai yang tidak mendukung keputusan partai sehingga tidak mendukung apa yang telah diputuskan partai untuk mendukung salah satu calon.
Kedua calon ini diharapkan memiliki tanggung jawab untuk mengikuti peraturan yang telah disepakati bersama dari apa-apa yang telah ditetapkan oleh KPU dan kedua pasangan calon ini telah berjanji di hadapan semua orang untuk menggelar pilihan presiden dengan lancar dan damai terlepas nantinya pasti ada yang menang atau kalah berdasarkan hasil penghitungan suara dan diminta semua calon presiden dan pendukungnya agar menjaga kondisi dan situasi aman dalam pelaksanaan pemilu presiden pada 9 Juli 2014 mendatang. Sikap rela menerima kemenangan dan kekalahan diperlukan agar situasi pasca pemungutan suara terjaga serta mereka berjanji untuk menerima apa pun hasil pilihan presiden yang merupakan suara rakyat Artinya, keduanya harus siap kalah dan membuktikan janjinya dan setiap pendukung tidak memicu terjadinya kemarahan .pihak-pihak lain dan tidak membuat kerusuhan serta anarkis. Sebagaimana apa yang disampaikan Panglima TNI, Jendral Moeldoko dalam siaran pers menegaskan bahwa setiap kecurangan akan ditindak tegas oleh pihak berwenang. "Apabila nantinya ditemukan kecurangan, TNI akan menangkap dan menyerahkan hal tersebut kepada pihak Kepolisian, Bawaslu maupun pihak yang berwenang lainnya. TNI akan ikut berperan aktif, sehingga kehadirannya membawa manfaat bagi bangsa dan negara tercinta,"
Pelaksanaan pemungutan suara di luar negeri sudah berlangsung pada 4 sampai 6 Juli 2014. Di masing-masing negara, pemungutan suaranya berbeda. Mereka menentukan satu hari dari tanggal yang ditentukan. Sementara di dalam negeri pemungutan suara jatuh pada 9 Juli 2014, adapun penghitungan suara  dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada 9 Juli 2014.
Para Calon Presiden dan tim pendukungnya diharapkan tidak usah mencari-cari alasan yang tidak rasional untuk mendelegitimasi hasil pemilu 2014 ini sebab mendelegitimasi hasil pemilu bisa menimbulkan implikasi sosial ekonomi politik yang sangat dahsyat. Di samping itu bangsa ini sudah banyak mengorbankan triliunan rupiah untuk membiayai pesta rakyat lima tahunan ini. Mendelegitimasi hasil pemilu berarti sama halnya dengan meminta KPU untuk menggelar pemilu ulang, yang berarti pula memaksa bangsa ini mengeluarkan uang yang sangat besar lagi untuk membiayainya apalagi Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menjadikan pemilu presiden (pilpres) satu putaran membuat kedua pasangan capres-cawapres tidak memiliki kesempatan kedua. Dengan itu, Komisi Pemilihan Umuum (KPU) menilai, potensi adanya kubu yang tidak menerima hasil pilpres meningkat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, penyelenggara pemilu meminta kedua pasangan capres-cawapres membuktikan janjinya untuk siap kalah.
Untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan dan anarkis Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan instruksi terkait persiapan pengamanan pemilihan umum presiden 9 Juli 2014 mendatang. Dalam instruksi itu presiden ingin pra dan pasca pemilu berlangsung damai, hal tersebut disampaikan rapat koordinasi pengamanan pemilu dengan jajaran TNI, Polri, Kemenkopolhukam, dan Kementerian Pertahanan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (3/7).
di antaranya agar jajaran Polri dan TNI tidak menganggap ringan situasi, tidak under estimate. Lebih baik siap menghadapi kemungkinan apapun yang akan terjadi. Bahwa situasinya aman terkendali dan negara siap dibantu Polri dibantu siap mengatasi keamanan dalam negeri serta tetap melakukan operasi pengamanan dengan mencegah dan menindak semua pelanggaran hukum berkaitan dengan pilpres ini. Misalnya aksi-aksi kekerasan, perusakan pembakaran yang mungkin bisa terjadi dari siapa pun yang dilakukan oleh pihak mana pun.dan selain itu harus bersikap adil dan netral dengan tidak memberikan toleransi terhadap perilaku seperti itu,. Terutama kejahatan seperti politik uang, intimidasi atau paksaan uang terhadap penduduk serta berkoordinasi koordinasi dengan jajaran KPU, jajaran Bawaslu pusat dan daerah, jajaran pemerintah dan daerah, pers dan media massa yang juga akan menyiarkan semua kegiatan pemilihan presiden tahun 2014 ini.
Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan pemilihan presiden yang bisa memberikan kontribusi bagi sistem politik yang demokratis, dan efektif adalah sistem proses pemilihan umum yang langsung, umum, bebas dan rahasia (luber), yang matang mengenai sistem pemilu proporsional dan pemahaman yang luas dari rakyat dan pemerintah tentang pemilihan presiden yang dapat dilaksanakan aman tenteram, jujur dan adil.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/07/09/31485/pemilihan-presiden-kalah-menang-harus-menerima-pilihan-suara-rakyat/#sthash.OhxDH9QA.dpuf

Kriteria Calon Presiden 2014 yang Amanah

Saat ini bangsa Indonesia mengalami ujian dan cobaan yang luar biasa. Mulai dari melambungnya harga sembako, banyaknya bencana alam yang terjadi, DPR yang mementingkan kepentingan pribadi, dan lain-lainnya. Oleh karena itu sangat dibutuhkan seorang pemimpin negara yang amanah atau dapat dipercaya. Karena pemimpin yang amanah akan lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya.
Di sini timbul pertanyaan, pemimpin yang bagaimana yang amanah itu? Pasti jawaban setiap individu akan berbeda-beda. Nah, menurut saya kriteria calon presiden 2014 yang amanah itu sebagai berikut :
1. Jujur
Jujur berarti berkata apa adanya tanpa menambah ataupun menguranginya. Seorang calon Presiden harus jujur tentang apapun, jadi tidak perlu ada yang ditutup-tutupi. Sehingga rakyat bisa mengetahui apa yang terjadi pada negara. Kalau Presiden jujur, rakyat pasti akan jujur juga.
2. Beriman dan Bertaqwa
Beriman berarti percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Dan bertaqwa berarti selalu senantiasa menjalankan perintah Tuhan. Yang pasti seorang calon Presiden harus beragama dan patuh dengan agamanya. Jika seorang beriman dan bertaqwa, pasti akan menghindari perbuatan dosa.
3. Bertanggung Jawab
Harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diemban sebagai seorang pemimpin negara. Yang berarti harus siap menerima apapun tugas sebagai seorang Presiden. Sehingga tidak akan meninggalkan tugas yang seharusnya dilakukan. Jadi tugas itu akan selalu tuntas atau terselesaikan.
4. Adil dan Bijaksana
Adil artinya tidak berat sebelah. Seorang calon Presiden itu harus adil terhadap rakyatnya. Maksudnya tidak membedak-bedakan siapapun. Karena di mata Tuhan, manusia itu sama. Selain itu, harus bijaksana dalam mengambil keputusan. Harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk bagi rakyatnya.
5. Anti Korupsi
Nah, saat ini KPK sedang giat-giatnya memberantas korupsi. Seharusnya bukan hanya pihak-pihak tertentu saja yang memberantas korupsi. Presidenpun harus ikut andil dalam memberantas korupsi. Jadi,calon Presiden harus memiliki sifat anti korupsi.
6. Sederhana
Di sini maksudnya, calon Presiden itu harus yang terbiasa hidup sederhana. Yang berarti hidup tidak berlebih-lebihan. Meskipun nantinya segala fasilitas telah terpenuhi. Hal ini untuk memberikan contoh kepada rakyatnya. Sehingga memperkecil adanya kecemburuan sosial di kehidupan rakyat.
7. Suka Bersedekah
Agar dicintai oleh rakyatnya,calon Presiden harus selalu bersedekah. Karena dengan bersedekah akan membantu rakyat ekonomi rakyat. Bersdekah tidak akan membuat seseorang menjadi miskin, tetapi dengan bersedekah akan menambah rejeki. Rakyat akan meniru sikap pemimpinnya.
8. Berwawasan Luas
Untuk menjalin kerja sama dengan negara lain, maka seorang calon Presiden harus memiliki wawasan yang luas. Misalnya, menguasai beberapa bahasa asing. Sehingga tidak ada kesulitan komunikasi dengan pemimpin negara lain. Bukan hanya untuk menjalin kerja sama dengan negara lain, wawasan yang luas akan membantu Presiden untuk memecahakan masalah yang ada di negara.
9. Disiplin
Disiplin berarti patuh pada waktu dan tata tertib yang berlaku. Kunci seorang yang sukses itu salah satunya dikarenakan dia selalu disiplin dalam segala hal. Demikian juga dengan calon Presiden harus selalu disiplin dalam segala hal. Untuk memajukan negaranya. Kalau Presiden tidak disiplin, maka tugas tidak akan terselesaikan dengan tepat waktu dan negara tidak akan maju dalam segala hal.
10. Ramah
Ramah artinya baik hati dan mudah bergaul. Adakalanya seorang yang telah meraih kesuksesan dia merasa hebat dan sombong. Dan menganggap orang di sekitarnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dia. Jika sifat seperti ini dimiliki oleh seorang calon Presiden, maka nantinya dia tidak akan memperhatikan kehidupan rakyatnya. Untuk mengatasi hal tersebut, calon Presiden haruslah orang yang ramah dengan siapapun. Karena dengan keramahan akan lebih dekat dengan rakyat.
11. Berwibawa
Calon Presiden haruslah memiliki wibawa. Karena jika seseorang memiliki wibawa, maka ia akan dihormati dan disegani oleh rakyatnya. Fatal akibatnya jika seorang calon Presiden tidak memiliki wibawa, maka kelak tidak ada yang hormat dan segan dengannya.
12. Mampu Menjadi Motivator
Hubungan seorang pemimpin dengan motivasi yaitu seorang pemimpin adalah sekaligus seorang motivator. Demikianlah memang seharusnya. Pimpinan adalah titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai. Motivasi akan lahir jika pimpinan menyadari fungsinya sebagai motivator. Tanda-tanda seorang pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator :
a.Memiliki kepedulian kepada orang lain
b. Mampu menjadi pendengar yang baik
c. Mengajak kepada kebaikan
d. Mampu meyakinkan oranglain
e. Berusaha mengerti keinginan orang lain.
Di dalam riwayat agama islam, tokoh yang mendekati kriteria seperti di atas adalah pada saat kepemimpinan Abu Bakar As-Shiddiq. Kita dapat mengambil pelajaran dari sikap dan keteladanan Abu Bakar yang tidak rakus terhadap harta kekayaan. Meski ia adalah seorang khalifah, namun tetap memilih hidup sederhana demi menjaga amanah.
Inilah sikap keteladanan dari seorang pemimpin sejati yang perlu ditiru oleh para pemimpin bangsa kita. Perilaku pemimpin, memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan masyarakat. Terlebih, bangsa Indonesia memiliki karakteristik masyarakat yang paternalistik yang rakyatnya berorientasi ke atas.
Apa yang dilakukan pemimpin akan ditiru oleh rakyatnya, baik perilaku yang baik maupun yang buruk. Maka hendaknya para pemimpin memberi teladan untuk hidup secara wajar agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial.
Kira-kira ada apa tidak ya calon Presiden 2014 yang memenuhi 12 kriteria yang saya sebutkan di atas? Semoga saja ada yang mendekati kriteria tersebut. Kalau ada, pasti Negara Indonesia akan makmur dan sentosa.

Sumber :http://www.pewarta-indonesia.com/kolom-pewarta/kriteria-presiden-ri/7631-kriteria-calon-presiden-2014-yang-amanah-17u.html

Mobil Tanpa Awak Google Bisa Mendeteksi Ratusan Objek Bersamaan

Google mulai melakukan ujicoba teknologi mobil yang bisa mengemudi sendiri di jalanan kota. Tahapan terbaru uji teknologi ini merupakan langkah maju untuk pembuatan fitur standar teknologi di mobil masa depan.

Sebelumnya, Google beberapa tahun melakukan pengujian teknologi ini di jalan raya dengan kondisi jalanan yang dapat diprediksi. Kini Google mengalihkan fokusnya ke jalanan kota yang lebih rumit kondisi lalu lintasnya.

"Kami telah mendorong mobil ini hingga ribuan mil di jalan-jalan Mountain View, California dan sebuah komunitas pinggiran kota kecil," ujar Chris Urmson, direktur proyek mobil self-driving Google dalam posting di blognya, seperti dimuat asiaone, Selasa (29/4).

"Driverless Cars" milik Google, mengandalkan kamera video, sensor radar, laser, dan database informasi yang dikumpulkan dari mobil yang digerakkan secara manual untuk membantu navigasi.

"Kami telah memperbaiki perangkat lunaknya sehingga dapat mendeteksi ratusan objek yang berbeda secara bersamaan," sambungnya.

Google adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang membuat mobil yang dapat berjalan sendiri lainnya. Misalnya,  Nissan Motor Co, Volkswagen AG Audi dan Toyota Motor Corp. Sementara Nissan dan Mercedes - Benz Daimler AG berencana mulai menjual mobil yang mampu mengemudi sendiri pada 2020.

Teknologi Bantu Kemenangan Prancis

Teknologi garis gawang yang baru diterapkan pada Piala Dunia 2014 telah menunjukkan kegunaannya. Gol bunuh diri Noel Valladares saat Honduras melawan Prancis adalah 'debut' pembuktian fungsi teknologi ini.

Seperti dilansir oleh Goal, teknologi ini mampu memecahkan teka-teki apakah bola telah memasuki gawang atau belum dan menunjukkannya ke seluruh stadion. Hasil analisa teknologi garis gawang memang ditunjukkan ke seisi stadion melalui layar raksasa yang ada dalam stadion.


Sebelum hasil analisa teknologi garis gawang ditunjukkan dalam layar besar, memang sempat terjadi kontroversi. Para pemain Honduras dan termasuk juga pelatih Honduras Luis Fernando Suarez sempat melakukan protes kepada wasit.


Namun setelah teknologi ini menunjukkan hasilnya, maka para pemain dan pelatih Honduras pun menghentikan protes mereka. Karena teknologi tersebut telah dengan jelas menunjukkan bahwa bola telah melewati garis gawang