Rabu, 18 April 2012

MANUSIA DAN KEGELISAHAN


BAB 10. MANUSIA DAN KEGELISAHAN
             Kegelisahan berasal dari kata gelisah. Gelisah artinya rasa yang tidak tenteram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang, cemas dan sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan gelisah, khawatir, cemas atau takut. Manusia yang gelisah selalu dihantui rasa khawatir dan takut.
Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan ini, apabila cukup lama hinggap pada manusia, akan menyebabkan suatu gangguan penyakit. Kegelisahan (anxiety) yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
             Tragedi dunia modern tidak sedikit dapat menyebabkan kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis, dan egoisme, persaingan dalam hidup, keadaan yang tidak stabil, dan seterusnya. Kegelisahan dalam konteks budaya dapat dikatakan sebagai akibat adanya instrik manusia untuk berbudaya, yaitu sebagai upaya mencari “kesenpurnaan”. Atau dari segi batin manusia, gelisah sebagai akibat noda dosa pada hati manusia. Dan tidak jarang akibat kegelisahan seseorang sekaligus membuat orang lain menjadi korbannya.
              Penyebab kegelisahan dapat pula dikatakan akibat mempunyai kemampuan untuk membaga dunia dan mengetahui misteri kehidupan. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak sehingga sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu merasa gelisah tanpa mengetahui apa kegelisahannya, seolah-olah tanpa sebab.
Ini berbeda dengan kegelisahan “terapan” yang terjadi dalam peristiwa kehidupan sehari-hari, seperti kegelisahan karena anaknya sampai malam belum pulang, orang tua yang sakit keras, melakukan perbuatan dosa yang ditentang nuraninya, dan sebagainya.
            Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian. Perasaan-perasan ini silih bergantidengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia. Perasaan seseorang yang sedang gelisah adalah hatinya tidak tenteram, merasa khawatir, cemas, takut, jijik dan sebagainya.
Menurut Sigmund Freud perasaan cemas ada tiga macam, yaitu:
1. Kecemasan objektif
Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, seperti anaknya yang belum pulang, orang tua yang sakit keras, dan sebagainya.
2. Kecemasan neurotik (saraf)
Hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari nurani. Contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa takut .
Menuruy S. Freud kecemasan dibagi dalam tiga macam:
a. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan ini timbul karena orang itu takut dengan bayangannya sendiri atau takut dengan egonya sendiri sehingga menekan dan menguasai egonya.
b. Rasa takut irasional atau fobia. Rasa takut ini mudah menular sehingga kadang-kadang tanpa alasan dan hanya karena pandangan saja, yang kemudian dilanjutkan dengan khayalan yang kuatdapat menimbulkan rasa takut.
c. Rasa takut ialah rasa gugup, gagap, dan sebagainya.
3. Kecemasan Moral
Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, takut, gelisah, cinta, rasa kurang (inferiot).
Rasa ini biasanya dihubungkan dengan keadaan orang lain atau keadaan lainyang menjadi sebab perbandingan yang diinginkan. Iri dan sebagainya itu mungkin tidak beralasan, artinya hanya memandang dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan orang lain.

              Sebab-sebab orang gelisah adalah pada hakikatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Contoh: apabila ada suatu tanda bahaya (banjir, gunung meletus atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal ini disebabkan adanya bahaya yang akan mengancam hilangnya hak beberapa orang sekaligus, misalnya : hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, dan mungkin hak nama baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar