Hasil survei Indo Barometer mengungkapkan, 97,5 persen publik Jakarta
menilai Gubernur DKI Joko Widodo sudah bekerja keras. "Sebanyak 21,5
persen bilang sangat bekerja keras, 76 persen bilang cukup bekerja
keras," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, saat rilis
survei di Hotel Kartika Chandra, Kamis, 17 Oktober 2013.
Dia melanjutkan, tingkat penerimaan publik terhadap program yang belum dijalankan Jokowi mencapai 80 persen. Di antara mereka, 36,6 persen responden mengaku maklum program belum terlaksana karena menganggap tahun pertama lebih banyak dihabiskan untuk perencanaan. Sebanyak 16,3 persen menerima karena alasan saat Jokowi memerintah, APBD telah disahkan sehingga ia tak bisa berbuat apa-apa kecuali meneruskan dan menjalankan APBD.
Sedangkan alasan 20,3 persen responden lain, pada tahun pertama lebih banyak dipakai untuk koordinasi dan konsolidasi pemerintahan. Adapun 26,8 persen lain berkata proyek pembangunan tidak bisa terburu-buru, harus direncanakan matang.
Sementara, jumlah yang bersikap sebaliknya, tak bisa menerima program Jokowi belum terwujud, sebanyak 11,5 persen responden. Sebanyak 47,8 persen dari mereka beralasan, masyarakat butuh program yang konkret dan segera. Sedangkan 28,3 persen menyebut persoalan DKI sudah sangat berat dan butuh penanganan cepat.
Sisanya, 4,3 persen tak terima karena bagi mereka waktu satu tahun sudah cukup untuk memulai proyek pembangunan. Adapun 19,6 persen beralasan, itu janji Jokowi saat kampanye pilkada.
Meski ada yang tak puas, hasil survei menunjukkan bahwa lebih banyak responden mendukung Jokowi. Sebanyak 81 persen menyebut Jokowi sudah menjalankan janji kampanye. Sedangkan 10 persen ragu-ragu dan 4,5 persen menyatakan Jokowi belum menjalankan janjinya. Tak berhenti di situ, 88 persen publik menyatakan yakin Jokowi akan menjadi gubernur yang berhasil.
Survei Indo Barometer berjudul "Setahun Jokowi-Basuki dan Evaluasi Kinerja Menurut Publik Jakarta" digelar 4-10 Oktober 2013 di DKI. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden 400 orang. Margin of error sebesar kurang-lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber : TEMPO.CO, Jakarta
Dia melanjutkan, tingkat penerimaan publik terhadap program yang belum dijalankan Jokowi mencapai 80 persen. Di antara mereka, 36,6 persen responden mengaku maklum program belum terlaksana karena menganggap tahun pertama lebih banyak dihabiskan untuk perencanaan. Sebanyak 16,3 persen menerima karena alasan saat Jokowi memerintah, APBD telah disahkan sehingga ia tak bisa berbuat apa-apa kecuali meneruskan dan menjalankan APBD.
Sedangkan alasan 20,3 persen responden lain, pada tahun pertama lebih banyak dipakai untuk koordinasi dan konsolidasi pemerintahan. Adapun 26,8 persen lain berkata proyek pembangunan tidak bisa terburu-buru, harus direncanakan matang.
Sementara, jumlah yang bersikap sebaliknya, tak bisa menerima program Jokowi belum terwujud, sebanyak 11,5 persen responden. Sebanyak 47,8 persen dari mereka beralasan, masyarakat butuh program yang konkret dan segera. Sedangkan 28,3 persen menyebut persoalan DKI sudah sangat berat dan butuh penanganan cepat.
Sisanya, 4,3 persen tak terima karena bagi mereka waktu satu tahun sudah cukup untuk memulai proyek pembangunan. Adapun 19,6 persen beralasan, itu janji Jokowi saat kampanye pilkada.
Meski ada yang tak puas, hasil survei menunjukkan bahwa lebih banyak responden mendukung Jokowi. Sebanyak 81 persen menyebut Jokowi sudah menjalankan janji kampanye. Sedangkan 10 persen ragu-ragu dan 4,5 persen menyatakan Jokowi belum menjalankan janjinya. Tak berhenti di situ, 88 persen publik menyatakan yakin Jokowi akan menjadi gubernur yang berhasil.
Survei Indo Barometer berjudul "Setahun Jokowi-Basuki dan Evaluasi Kinerja Menurut Publik Jakarta" digelar 4-10 Oktober 2013 di DKI. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden 400 orang. Margin of error sebesar kurang-lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber : TEMPO.CO, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar