Banjir kiriman kembali melanda DKI Jakarta. Padahal,
Gubernur Joko Widodo memprioritaskan penanganan banjir sebagai bagian dari
pembenahan Ibu Kota. Jokowi sudah merancang sejumlah jurus untuk menjadikan
Jakarta bebas banjir. Berikut solusi banjir yang diupayakan Jokowi, termasuk
proyek yang dikerjakan bersama pemerintah pusat.
1. Terowongan Multiguna (Deep Tunnel)
Terowongan bawah tanah ini membentang dari MT Haryono, Jakarta Timur, hingga Pluit, Jakarta Utara. Panjangnya 19 kilometer dengan diameter 16 meter. Untuk membuatnya DKI membutuhkan biaya Rp 16 triliun dengan skema tahun jamak (multiyears). Jokowi mengatakan terowongan ini multiguna, karena selain bisa mengalirkan air saat banjir, terowongan bisa menjadi jalan raya, instalasi kabel, dan saluran pembuangan limbah. Jokowi yakin ini bisa mengatasi banjir sekaligus macet. Belakangan Kementerian PU menilai proyek tersebut lebih mahal daripada perhitungan awal dan harus dikaji ulang.
2. Pengerukan 13 Kali di Jakarta
Pada tahun ini Jokowi akan menormalisasi tiga kali. Pengerukan kali secara keseluruhan dibiayai sebesar Rp 1 triliun dari bantuan Bank Dunia melalui program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Tiga kali yang diprioritaskan adalah Kali Pesanggarahan, Angke, dan Sunter. Anggarannya Rp 450 miliar. Pengerukan tiga kali ini diharapkan menghapus 12 titik banjir dari 78 titik banjir per tahunnya. Kali Ciliwung termasuk yang akan dinormalisasi. Pengerjaannya akan dilakukan bersama pemerintah pusat, dengan anggaran pembebasan lahan Rp 250 miliar. Sisanya ditanggung oleh Kementerian Pekerjaan Umum
3. Normalisasi Waduk Pluit
Akhir Januari 2013 Waduk Pluit jebol lantaran tak sanggup menampung debit air dari Kanal Banjir Barat. Pendangkalan serta sedimentasi membuat kedalaman waduk tinggal 2-3 meter. Jauh dar kedalaman ideal 10 meter. Proyek ini membutuhkan dana Rp 990 miliar. Masalahnya, DKI harus memindahkan 17 ribu keluarga yang tinggal di bantaran waduk. Wakil Gubernur Basuki 'Ahok' menawarkan konsep "barter proyek". Pengerukan ditangani oleh pihak swasta yang ingin membangun pulau properti di Teluk Jakarta dan dipersilakan mengambil tanah hasil pengerukan. Sebagai gantinya, Pemprov bakal mengeluarkan izin pembangunan pulau tersebut.
4. Pembuatan 100 Ribu Sumur Resapan
Jokowi telah meminta setiap gedung di Jakarta, baik milik pemerintah maupun swasta, membangun sumur resapan. Bahkan, dia siap membuat peraturan gubernur. Biaya pembuatan satu sumur resapan sekitar Rp 5 juta-Rp 7 juta. Sumur ini memiliki kedalaman 20 meter dengan diameter 4 meter. Jokowi menargetkan 100 ribu sumur rampung dalam waktu 5 tahun.
5. Penambahan Ruang Terbuka Hijau
Jakarta dinilai kekurangan ruang terbuka hijau (RTH) dengan persentase hanya 9 persen (66 meter persegi) dari total wilayah, padahal idealnya adalah 30 persen. Pemprov DKI juga siap membeli tanah milir masyarakat untuk dijadikan RTH baru di Ibu Kota. Jokowi menyiapkan penambahan RTH di Waduk Riario seluar 15 hektare, Taman BMW 30 hektare, dan Pesanggrahan 8 hektare.Tak hanya di Jakarta, Pemprov berencana untuk membeli sejumlah lahan di Bogor untuk dijadikan daerah resapan agar air hujan bisa diserap. Anggaran yang disiapkan berasal dari sebagian Sisa Lebih Penggunaan Anggaran APBD 2012 yang mencapai Rp 4 triliun.
6. Sodetan Ciliwung
Proyek sodetan Kali Ciliwung digagas bersama Kementerian Pekerjaan Umum atas instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pemprov DKI ditugasi membebaskan lahan. Panjang sodetan adalah 2,1 kilometer yang berfungsi sebagai pembagi beban Kanal Banjir Barat dengan Kanal Banjir Timur. Anggaran Pembuatan sodetan Rp 500 miliar dan target rampung pada 2014.
7. Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall)
Megaproyek ini bakal dibangun bersama dengan Kementerian Pekerjaan umum. Tanggul bakal dibangun di utara Jakarta yang membuat Teluk Jakarta seperti danau raksasa. Total panjang tanggul adalah 30 kilometer dan difungsikan sebagai penahan air laut yang dapat masuk ke daratan sehingga air rob tidak lagi merendam Jakarta Utara. Proyek ini diperkirakan menghabiskan dana Rp 100 triliun. Nantinya tanggul bisa berusia 1.000 tahun.
1. Terowongan Multiguna (Deep Tunnel)
Terowongan bawah tanah ini membentang dari MT Haryono, Jakarta Timur, hingga Pluit, Jakarta Utara. Panjangnya 19 kilometer dengan diameter 16 meter. Untuk membuatnya DKI membutuhkan biaya Rp 16 triliun dengan skema tahun jamak (multiyears). Jokowi mengatakan terowongan ini multiguna, karena selain bisa mengalirkan air saat banjir, terowongan bisa menjadi jalan raya, instalasi kabel, dan saluran pembuangan limbah. Jokowi yakin ini bisa mengatasi banjir sekaligus macet. Belakangan Kementerian PU menilai proyek tersebut lebih mahal daripada perhitungan awal dan harus dikaji ulang.
2. Pengerukan 13 Kali di Jakarta
Pada tahun ini Jokowi akan menormalisasi tiga kali. Pengerukan kali secara keseluruhan dibiayai sebesar Rp 1 triliun dari bantuan Bank Dunia melalui program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Tiga kali yang diprioritaskan adalah Kali Pesanggarahan, Angke, dan Sunter. Anggarannya Rp 450 miliar. Pengerukan tiga kali ini diharapkan menghapus 12 titik banjir dari 78 titik banjir per tahunnya. Kali Ciliwung termasuk yang akan dinormalisasi. Pengerjaannya akan dilakukan bersama pemerintah pusat, dengan anggaran pembebasan lahan Rp 250 miliar. Sisanya ditanggung oleh Kementerian Pekerjaan Umum
3. Normalisasi Waduk Pluit
Akhir Januari 2013 Waduk Pluit jebol lantaran tak sanggup menampung debit air dari Kanal Banjir Barat. Pendangkalan serta sedimentasi membuat kedalaman waduk tinggal 2-3 meter. Jauh dar kedalaman ideal 10 meter. Proyek ini membutuhkan dana Rp 990 miliar. Masalahnya, DKI harus memindahkan 17 ribu keluarga yang tinggal di bantaran waduk. Wakil Gubernur Basuki 'Ahok' menawarkan konsep "barter proyek". Pengerukan ditangani oleh pihak swasta yang ingin membangun pulau properti di Teluk Jakarta dan dipersilakan mengambil tanah hasil pengerukan. Sebagai gantinya, Pemprov bakal mengeluarkan izin pembangunan pulau tersebut.
4. Pembuatan 100 Ribu Sumur Resapan
Jokowi telah meminta setiap gedung di Jakarta, baik milik pemerintah maupun swasta, membangun sumur resapan. Bahkan, dia siap membuat peraturan gubernur. Biaya pembuatan satu sumur resapan sekitar Rp 5 juta-Rp 7 juta. Sumur ini memiliki kedalaman 20 meter dengan diameter 4 meter. Jokowi menargetkan 100 ribu sumur rampung dalam waktu 5 tahun.
5. Penambahan Ruang Terbuka Hijau
Jakarta dinilai kekurangan ruang terbuka hijau (RTH) dengan persentase hanya 9 persen (66 meter persegi) dari total wilayah, padahal idealnya adalah 30 persen. Pemprov DKI juga siap membeli tanah milir masyarakat untuk dijadikan RTH baru di Ibu Kota. Jokowi menyiapkan penambahan RTH di Waduk Riario seluar 15 hektare, Taman BMW 30 hektare, dan Pesanggrahan 8 hektare.Tak hanya di Jakarta, Pemprov berencana untuk membeli sejumlah lahan di Bogor untuk dijadikan daerah resapan agar air hujan bisa diserap. Anggaran yang disiapkan berasal dari sebagian Sisa Lebih Penggunaan Anggaran APBD 2012 yang mencapai Rp 4 triliun.
6. Sodetan Ciliwung
Proyek sodetan Kali Ciliwung digagas bersama Kementerian Pekerjaan Umum atas instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pemprov DKI ditugasi membebaskan lahan. Panjang sodetan adalah 2,1 kilometer yang berfungsi sebagai pembagi beban Kanal Banjir Barat dengan Kanal Banjir Timur. Anggaran Pembuatan sodetan Rp 500 miliar dan target rampung pada 2014.
7. Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall)
Megaproyek ini bakal dibangun bersama dengan Kementerian Pekerjaan umum. Tanggul bakal dibangun di utara Jakarta yang membuat Teluk Jakarta seperti danau raksasa. Total panjang tanggul adalah 30 kilometer dan difungsikan sebagai penahan air laut yang dapat masuk ke daratan sehingga air rob tidak lagi merendam Jakarta Utara. Proyek ini diperkirakan menghabiskan dana Rp 100 triliun. Nantinya tanggul bisa berusia 1.000 tahun.
Sumber : http://www.tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar