Peringatan Hari Buruh Internasional yang berlangsung pada Kamis (1/5/2014) menyisakan tumpukan sampah mencapai 8 ton.
"Jumlah tersebut paling banyak dikumpulkan di Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Istana Negara, dan Jalan Medan Merdeka Barat," kata Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji
Jumlah enam ton dihasilkan dari sampah di jalan protokol, sedangkan dua ton sisanya berasal dari wilayah industri, seperti di kawasan Pulogadung dan Cakung.
Untuk membersihkan sampah sisa buruh, pihaknya telah menyiagakan Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Sampah-sampah diambil dengan kendaraan tipe kecil sebanyak tiga unit, mobil Kijang operasional bak terbuka sebanyak tiga unit, pengawas sebanyak enam orang, serta tukang sapu hingga 100 orang. Petugas kebersihan, kata dia, langsung menyapu sampah seusai demo kemarin.
Adji menjelaskan, berdasarkan studi komposisi sampah, tiap individu berpotensi menghasilkan sampah 0,6-0,7 kilogram per hari. Namun, karena May Day kemarin merupakan hari libur nasional, maka berpengaruh pada volume sampah. Sampah rumah tangga tidak mencapai 5.000 ton. Tiap harinya, warga DKI membuang sampah mencapai 6.300-6.700 ton per hari.
"Jadi, meskipun tidak menumpuk seperti hari biasa. Di hari buruh, ada peningkatan antara 6 sampai 8 ton dibanding hari biasa," kata Adji.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas mengatakan, sampah itu langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi. Untuk antisipasi demo hari ini, pihaknya telah menyiagakan petugas. "Jumlahnya 100 orang di jalan protokol," kata Tyas.
Sumber : www.kompas.com
"Jumlah tersebut paling banyak dikumpulkan di Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Istana Negara, dan Jalan Medan Merdeka Barat," kata Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji
Jumlah enam ton dihasilkan dari sampah di jalan protokol, sedangkan dua ton sisanya berasal dari wilayah industri, seperti di kawasan Pulogadung dan Cakung.
Untuk membersihkan sampah sisa buruh, pihaknya telah menyiagakan Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Sampah-sampah diambil dengan kendaraan tipe kecil sebanyak tiga unit, mobil Kijang operasional bak terbuka sebanyak tiga unit, pengawas sebanyak enam orang, serta tukang sapu hingga 100 orang. Petugas kebersihan, kata dia, langsung menyapu sampah seusai demo kemarin.
Adji menjelaskan, berdasarkan studi komposisi sampah, tiap individu berpotensi menghasilkan sampah 0,6-0,7 kilogram per hari. Namun, karena May Day kemarin merupakan hari libur nasional, maka berpengaruh pada volume sampah. Sampah rumah tangga tidak mencapai 5.000 ton. Tiap harinya, warga DKI membuang sampah mencapai 6.300-6.700 ton per hari.
"Jadi, meskipun tidak menumpuk seperti hari biasa. Di hari buruh, ada peningkatan antara 6 sampai 8 ton dibanding hari biasa," kata Adji.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas mengatakan, sampah itu langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi. Untuk antisipasi demo hari ini, pihaknya telah menyiagakan petugas. "Jumlahnya 100 orang di jalan protokol," kata Tyas.
Sumber : www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar