Direktur PT San Abadi Indra Krisna selaku agen tunggal pemegang
merek (APTM) yang mengimpor bus Transjakarta membantah adanya upaya
rekondisi bus yang didatangkan dari Cina itu. "Kalau hanya komponen
minor, tidak masuk akal kami mengubah kondisi," kata Indra, Senin, 10
Februari 2014.
Indra mengatakan ATPM menyerahkan bus kepada vendor dalam kondisi serauts persen baru. Indra pun menyebutkan produsen bus, Ankai, bukanlah perusahaan sembarangan. "Dia (Ankai) perusahaan go public yang supply-nya sebagian besar ke Amerika Latin dan Eropa. Dia yang supply bus Euro 2012." Saat bus akan dikirim pun ada konsultan yang melakukan pengecekan final.
Dalam menghadapi masalah rusaknya bus Transjakarta ini, Indra mengaku berpasrah. "Ya, sudah terjadi." Dia mengaku berkomitmen untuk mengganti komponen bus gandeng yang rusak. "Proses penggantian ada yang kami sudah mulai ganti dan sudah dipesan, tapi belum datang spare part-nya." Sedangkan dalam soal Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB), dia berjanji memasok chasis ke vendor. (Baca: Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?)
Seperti diberitakan sebelumnya, bus-bus Transjakarta yang baru diimpor diketahui bermasalah. Dari penelusuran Tempo, fanbelt bus ternyata mudah putus, AC sering mati atau bocor, mesin sering terlalu panas, dan beberapa bagian vital bus, seperti aki, turbo, dan radiator berkarat.
Tidak hanya itu, kekuatan ban kurang sehingga mudah kempis, tabung mesin meledak sendiri padahal tidak ada kebakaran, kompresor berjamur, dan pintu macet. Indikator bahan bakar pun mati, pelek berkarat, pemasangan sambungan bus gandeng atau harmonika tidak presisi, mesin susah dinyalakan, dan pendingin mesin bocor.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/02/11/064552945/Importir-Bus-Transjakarta-Bantah-Armada-Direkondisi
Indra mengatakan ATPM menyerahkan bus kepada vendor dalam kondisi serauts persen baru. Indra pun menyebutkan produsen bus, Ankai, bukanlah perusahaan sembarangan. "Dia (Ankai) perusahaan go public yang supply-nya sebagian besar ke Amerika Latin dan Eropa. Dia yang supply bus Euro 2012." Saat bus akan dikirim pun ada konsultan yang melakukan pengecekan final.
Dalam menghadapi masalah rusaknya bus Transjakarta ini, Indra mengaku berpasrah. "Ya, sudah terjadi." Dia mengaku berkomitmen untuk mengganti komponen bus gandeng yang rusak. "Proses penggantian ada yang kami sudah mulai ganti dan sudah dipesan, tapi belum datang spare part-nya." Sedangkan dalam soal Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB), dia berjanji memasok chasis ke vendor. (Baca: Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?)
Seperti diberitakan sebelumnya, bus-bus Transjakarta yang baru diimpor diketahui bermasalah. Dari penelusuran Tempo, fanbelt bus ternyata mudah putus, AC sering mati atau bocor, mesin sering terlalu panas, dan beberapa bagian vital bus, seperti aki, turbo, dan radiator berkarat.
Tidak hanya itu, kekuatan ban kurang sehingga mudah kempis, tabung mesin meledak sendiri padahal tidak ada kebakaran, kompresor berjamur, dan pintu macet. Indikator bahan bakar pun mati, pelek berkarat, pemasangan sambungan bus gandeng atau harmonika tidak presisi, mesin susah dinyalakan, dan pendingin mesin bocor.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/02/11/064552945/Importir-Bus-Transjakarta-Bantah-Armada-Direkondisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar